Sabtu, 14 Maret 2015

MACAM-MACAM KELENJAR ENDOKRIN DAN HORMON YANG DIHASILKAN



Macam-macam Kelenjar Endokrin Dan Hormon Yang dihasilkan Serta Fungsinya

Berikut Macam-macam Kelenjar Endokrin dan Fungsinya

1.    Hipofisis
Kelenjar hipofisis  terletak pada dasar  otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu, kelenjar hipofisis disebut kelenjar pengendali ( master of gland). Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian  anterior, bagian tengah, dan bagian  posterior. Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
a.     Macam-Macam Fungsi Hormon yang Dihasilkan oleh Kelenjar Hipofisis Bagian Anterior dan Fungsinya

b.     Hipofisis bagian tengah
Kelenjar ini menghasilkan  hormon perangsang melanosit atau melanosit stimulating hormone (MSH). Apabila  hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam. Sekresi MSH juga dirangsang oleh faktor pengatur yang disebut faktor perangsang pelepasan hormon melanosit dan dihambat oleh faktor inhibisi  hormon melanosit (MIF).
c.      Hipofisis bagian posterior
Hipofisis bagian  posterior menghasilkan oksitosin dan  vasopresin.  Oksitosin berperan dalam merangsang  otot polos yang terdapat di uterus, sedangkan vasopresin disebut juga hormon antidiuretik (ADH) berpengaruh pada proses reabsorpsi urine pada tubulus distal sehingga mencegah pengeluaran urine yang terlalu banyak.

2.    Tiroid (kelenjar gondok)
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya terdapat daerah yang tersusun berlapis seperti susunan genting pada atap rumah. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang memengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin mengandung banyak yodium. Kekurangan yodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan  kretinisme, yaitu kelainan  sik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot.
Kekurangan yodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam yodium di dalam makanan. Produksi  tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

3.    Paratiroid/kelenjar anak gondok
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan  parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan  hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urine banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut  von Recklinghousen.

4.    Kelenjar adrenal/suprarenal/anak ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas  ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).  Kelenjar bagian korteks menghasilkan  hormon kortison yang terdiri atas mineralokortikoid yang membantu metabolisme garam natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan hormon seks; dan glukokortikoid yang berfungsi membantu metabolisme karbohidrat.
Kelenjar bagian medula menghasilkan hormon adrenalin dan  hormon noradrenalin. Hormon adrenalin menyebabkan meningkatnya denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan tekanan darah (menyempitkan pembuluh darah).  Hormon noradrenalin bekerja secara antagonis terhadap  adrenalin, yaitu berfungsi menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit  Addison dengan gejala-gejala: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.

5.    Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada  pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans. Bagian ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin.  Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa tersebut dikeluarkan bersama urine. Tanda-tanda diabetes melitus yaitu sering mengeluarkan urine dalam jumlah banyak, sering merasa haus dan lapar, serta badan terasa lemas.
Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan  hormon insulin.


6.    Hormon yang dihasilkan kelenjar gonad
Pada manusia, gonad atau kelenjar seks berbeda antara laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki disebut testis, sedangkan pada perempuan disebut ovarium. Testis dan ovarium mensekresikan hormon seks yang berperan dalam produksi sel-sel kelamin.
a)      Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu:
b)      Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh  Folikel de Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh  FSH. Fungsi estrogen adalah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul, payudara, dan kulit menjadi bertambah halus.
c)      Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH. Progesteron berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
d)      Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan  sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suara yang membesar, mempunyai kumis, dan jakun.





Berikut macam kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan:

1.      Kelenjar Hipofisis, terdiri dari : Hipofisis anterior menghasilkan hormon adrenokortikotropik, hormon tiroid, hormon somatotrof, hormon gonadotropin (FSH dan LH). Hipofisis intermediat hanya terdapat pada bayi. Hipofisis posterior menghasilkan hormon antidiuretik (ADH) dan oksitosin.
2.      Kelenjar tiroid (kelenjar gondok), menghasilkan hormon tiroksin, triodotironin, dan kalsitonin
3.      Kelenjar paratiroid (kelenjar anak gondok), menghasilkan hormon parathormon
4.      Kelenjar epifisis, belum diketahui hormon yang dihasilkan
5.      Kelenjar timus, berfungsi menimbun hormon somatotrof
6.      Kelenjar adrenal bagian korteks, menghasilkan mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen Kelenjar adrenal bagian medulla, menghasilkan hormon adrenalin dan noradrenalin
7.      Kelenjar testis menghasilkan hormon testosteron. Kelenjar ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesterone
8.      Kelenjar pankreas, menghasilkan hormon insulin dan glucagon
  


MACAM HORMON YANG DIHASILKAN SISTEM ENDOKRIN PENDAHULUAN Sistem endokrin terdiri dari kelenjar endokrin yang bekerjasama dengan sistem saraf yang berfungsi mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu, Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf. Yang membedakan antara sistem saraf dengan hormonal yaitu pada omset dan waktunya. Pada sistem saraf, cepat bereaksi dan cepat berakhir pula. Sedangkan pada sistem hormonal, omsetnya lama dan lambat. Sistem saraf dan hormonal memiliki interaksi timbal balik yang berfungsi dalam menjaga keseimbangan homeostatis tubuh. Homeostatis merupakan suatu kemampuan tubuh untuk menjaga keadaan tetap kostan atau stabil. DEFENISI HORMON Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin . Kelenjar endokrin ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran keluar, sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Hormon berperan dalam pengaturan metabolisme, pertumbuhan dan
2. perkembangan, reproduksi, mempertahankan homeostasis, reaksi terhadap stress, dan tingkah laku. Hormon umumnya mempunyai ciri -ciri tertentu yaitu : Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah tertentu, Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target, Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus, dan Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target berlainan. RESEPTOR HORMON Seperti yang kita ketahui, bahwa hormon akan di salurkan ke sel target melalui pembuluh darah, untuk dapat sampai ke sel target, hormon haruslah terlebih dahulu terikat dengan reseptor yang terdapat pada sel target. Reseptor Hormon adalah Molekul pengenal spesifik dari hormon sebelum berikatan dengan sel target sebelum hormon memulai efek biologiknya pada sel target. Umumnya pengikatan Hormon Reseptor ini bersifat reversibel dan nonkovalen. Reseptor hormon bisa terdapat pada permukaan sel (membran plasma) atau pun intraselluler. Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel akan memberikan sinyal pembentukan senyawa yang disebut sebagai second messenger (hormon sendiri dianggap sebagai first messenger) Jika hormon sudah berinteraksi dengan reseptor spesifiknya pada sel-sel target, maka peristiwa-peristiwa komunikasi intraseluler dimulai. Hal ini dapat melibatkan reaksi modifikasi seperti fosforilasi dan dapat mempunyai pengaruh pada ekspresi gen dan kadar ion. Peristiwa-peristiwa ini hanya memerlukan dilepaskannya zat-zat pengatur. gambar jenis-jenis hormon dalam tubuh manusia KLASIFIKASI HORMON
3. Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel : Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya - Golongan Steroid, yang termasuk golongan ini adalah : Turunan dari kolestrerol yaitu androgen ,estrogen dan adrenokortikoid - Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat - Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil, yang termasuk golongan ini adalah Thyroid, Katekolamin, epinefrin dan tiroksin - Golongan Polipeptida/Protein : Insulin, Glukagon, GH, TSH, oksitosin vasoperin , hormon yang dikeluarkan oleh mukosa usus dan lain –lainnya. Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormonLipofilik : - Kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak,contohnya : hormon golongan steroid (estrogen, progesteron,testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin) - Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air, contohnya insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin dan katekolamin (mis: dopamin, norepinefrin,epinefrin) Berdasarkan lokasi reseptor hormon - Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
4. - Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasmamembran) Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon didalam sel yaitu kelompok Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa cAMP,cGMP,Ca2+, Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler Berdasarkan pola siklus sekresi hormon, maka di bedakan atas : - Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam, contohnya Kortisol , dimana kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan turun pada malam hari. - Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjangwaktu tertentu, seperti bulanan, contohnya Estrogen dimana merupakan non siklik dengan puncak dan lembahnya menyebabkan siklus menstruasi. - Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya, contohnya Hormon paratiroid dimana proses sekresinya tergantung respons terhadap kadar kalsium serum. Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis. Kelenjar hipofisis (kelenjar pituitari) Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior. 1. Hipofisis lobus anterior yaitu menghasilkan hormon
5. - Hormone tirotropin (Tiroid stimulating hormone, TSH) berfungsi memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar targetnya (tiroid kelenjar gondok) dan merangsang tiroid untuk mensekresikan hormone tiroksin. - Andrenocorticotrophic (corticotropia, ACTH) berfungsi memelihara pertumbuhan dan perkembangan normal korteks adrenal dan merangsang untuk mengsekresikan kortisol dan glucocorticoid yang lain. - Gonadotropin, yang terdiri dari Follicle stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing hormone (LH) - Somatotropic hormone (Ghowth hormone, GH) yaitu hormone yang menyebabkan pertumbuhan dari semua jaringan tubuh yang dapat tumbuh. - Prolaktin (Luteotropic hormone, LTH) berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar susu (glandula mamae).
 
6. gambar hipofisis anterior dan organ target 2. Hipofisis lobus intermedia yaitu hormon perangsang melanosit atau melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.

gambar regulasi ADH

 3. Hipofisis lobus posterior, hormon yang dihasilkan yaitu ; - Hormone vasopressin atau antidiuretik hormone (ADH) yaitu berfungsi untuk mencegah pembentukan urine dalam jumlah banyak dan berpengaruh dalam pengaturan tekanan darah. - Hormon oksitosin yang berfungsi merangsang kontraksi yang kuat pada uterus sehingga penting dalam membantu proses kelahiran.

gambar hipofisis posterior dan organ target
Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok) Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormonhormon ini mengawal metabolisma (pengeluaran tenaga) manusia. Kelenjar langerhans (pancreas) Pulau langerhans mempunyai sel-sel alfa dan beta. a) Sel-sel alfa menghasilkan glukogon yang berfungsi meninggikan gula darah b) Sel-sel beta menghasilkan hormone insulin yang berfungsi mengubah gula darah menjadi gula otot (menurunkan gula darah) d) Sel D yang berfungsi mensekresi somatostatin yang berfungsi sebagai penghambat sekresi insulin dan glukagon e) Sel F yang berfungsi untuk menghasilkan polipeptida pankreas Selain itu pancreas juga menghasilkan kelenjar pencernaan.
8. Kelenjar paratiroid Kelenjar ini menghasilkan hormone paratormon (PTH), yang terletak menempel pada permukaan kelenjar tiroid dan berjumlah 4 buah. Hormon paratormon (PTH) berperan dalam metabolisme kalsium dan fosfot di dalam darah. Kekurangan hormone paratiroid dapat mengakibatkan gejala kekejangan otot. Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal, suprarenalis) Kelenjar anak ginjal terletak menempel di atas ginjal, yang terdiri atas 2 bagian, yaitu : a) Bagian korteks yang merupakan 80% dari kelenjar adrenal. Korteks adrenal mensintesa tiga kelas hormonsteroid yaitu mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen. b) Bagian medula yang Menghasilkan adrenalin (epinefrin), noeepinefrin dan katekolamin. Kelenjar kelamin a) Kelenjar kelamin pria (testis) Testis mempunyai 2 fungsi utama menghasilkan sel-sel mani (sperma) oleh tubulus seminifelus dan sekresi hormone jantan (androgen) yaitu hormone testosterone oleh sel-sel leyding. Hormon testosterone berfungsi untuk mempengruhi spermatogenesis (pembentukan sperma) dan menimbulkan sifat-sifat seks sekunder pada pria seperti suara yang besar, tumbuh cambang, dan lain-lain. b) Kelenjar kelamin wanita (ovarium) Ovarium dapat menghasilkan ovum (sel telur) dan hormone-hormon ekstrogen dan progesterone.
9. Estrogen berpengaruh pada : wanita. - Pematangan sel-sel kelamin - Pertumbuhan alat kelamin - Pemeliharaan sistem reproduksi - Menimbulkan tanda-tanda seks sekunder pada Progesteron dihasilkan oleh korpus leuteun yaitu badan kuning di dalam ovarium. Progesteron berfungsi : - Mempengaruhi kontraksi otot rahim - Pada endometrium uterus berfungsi mempersiapkan untuk nidasi bloktostocyst dan mempercepat pertumbuhan kelenjar pada endonetrium uterus. secara garis besar mengenai jenis dan macam hormon yang terdapat pada tubuh manusia dapat di perhatikan pada tabel berikut :
10. tabel klasifikasi macam hormon dan fungsinya


diakses pada 16 februari 2015, pukul 22:33










Sistem endokrin terdiri dari kelenjar yang mengeluarkan zat kimia yang disebut ‘hormon’ ke dalam aliran darah atau jaringan sekitarnya. Bersama dengan sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh, sistem endokrin membantu tubuh untuk mengatasi berbagai aktivitas dan tekanan. Sistem endokrin meliputi kelenjar pituitari, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, ovarium, dan testis.
Kelenjar endokrin membuat bahan kimia yang disebut hormon dan menyebarkannya mereka langsung ke dalam aliran darah. Hormon dapat dianggap sebagai pesan kimia.
Dari aliran darah, hormon berkomunikasi dengan tubuh dengan menuju sel target mereka untuk membawa perubahan tertentu atau efek ke sel itu. Hormon ini juga dapat membuat perubahan pada sel-sel dari jaringan sekitarnya (efek parakrin). Sistem endokrin bekerja dengan sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh untuk membantu tubuh mengatasi berbagai aktivitas dan tekanan.
Cabang ilmu kedokteran – yang berkaitan dengan studi tentang sistem endokrin – disebut endokrinologi dan dipraktekkan oleh ahli endokrin. Bidang ini berkembang pesat karena pemahaman tentang jalur selular yang merangsang hormon dan penemuan hormon baru dan tindakan mereka.
Kelenjar eksokrin
Sebuah kelenjar eksokrin, seperti kelenjar endokrin, adalah kelenjar yang mengeluarkan zat (elektrolit, protein atau enzim) langsung ke situs target melalui saluran atau tabung. Beberapa contoh termasuk:
kelenjar ludah
kelenjar keringat
kelenjar sebaceous
Pankreas.
Pankreas adalah baik sebagai endokrin dan organ eksokrin. Ia melepaskan enzim tertentu untuk membantu pencernaan dikirim ke usus melalui saluran pankreas. Endokrin pankreas juga melepaskan hormon seperti insulin dan glukagon, hormon yang sebagian besar berhubungan dengan metabolisme glukosa, ke dalam aliran darah.
Fungsi dari sistem endokrin
Beberapa peran sistem endokrin meliputi:
pertumbuhan
perbaikan
reproduksi seksual
pencernaan
Homeostasis (keseimbangan internal konstan).
Bagaimana hormon bekerja
Hormon hanya akan bertindak pada bagian tubuh jika itu ‘cocok ‘. Hormon dapat dianggap sebagai kunci, dan situs target (seperti organ) telah membentuk gembok pada dinding sel khusus. Jika hormon sesuai dengan dinding sel, maka akan bekerja.
Hormon-hormon dapat memicu kaskade jalur sinyal lain dalam sel menyebabkan efek langsung (misalnya, sinyal insulin menyebabkan penyerapan yang cepat glukosa ke dalam sel-sel otot) atau efek yang lebih tertunda (glukokortikoid mengikat unsur-unsur DNA dalam sel untuk beralih pada produksi protein tertentu, yang membutuhkan waktu untuk menghasilkan).
Sistem endokrin adalah sistem yang diatur secara ketat yang membuat hormon dan efek mereka pada tingkatan yang tepat. Salah satu cara ini dicapai adalah melalui ‘loop umpan balik’. Pelepasan hormon diatur oleh hormon lain, protein atau sinyal saraf.
Hormon dilepaskan kemudian berpengaruh pada organ-organ lain. Efek ini pada organ yang diumpan (feed) kembali ke sinyal asli untuk mengendalikan pelepasan hormon lebih lanjut. Kelenjar pituitari terkenal dengan loop umpan balik nya.
Organ Kelenjar endokrin
Kelenjar utama dan organ-organ sistem endokrin meliputi:
Kelenjar pituitari – di dalam otak. Ini mengawasi kelenjar lain dan menjaga tingkat hormon terjaga. Hal ini dapat membawa perubahan pada produksi hormon di tempat lain dalam sistem dengan melepaskan hormon ‘merangsang’ sendiri. Kelenjar pituitari juga terhubung ke sistem saraf melalui bagian otak yang disebut hipotalamus. Hormon-hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis adalah gonadotropin (LH dan FSH), hormon pertumbuhan (GH), thyroid stimulating hormone (TSH), hormon adrenokortikotropik (ACTH), prolaktin, hormon antidiuretik dan oksitosin.
Kelenjar tiroid – terletak di leher di bagian depan tenggorokan. Ia melepaskan hormon tiroid (T4 dan T3) yang diperlukan untuk metabolisme dan homeostasis tubuh. Hal ini dikendalikan oleh TSH yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis melalui loop umpan balik.
Kelenjar paratiroid – biasanya ada empat kelenjar paratiroid yang terletak di samping kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid terlibat dalam kalsium, fosfat dan regulasi vitamin D.
Kelenjar adrenal – ada dua kelenjar adrenal yang duduk di atas masing-masing ginjal. Mereka membuat sejumlah hormon yang berbeda. Bagian luar kelenjar (adrenal korteks) membuat hormon kortisol, aldosteron dan jenis kelamin. Pusat kelenjar adrenal (adrenal medulla) membuat adrenalin. Adrenalin adalah contoh hormon yang berada di bawah kendali sistem saraf.
Pankreas – organ pencernaan yang ada di dalam perut. Itu membuat insulin, yang mengontrol jumlah gula dalam aliran darah. Hal ini juga membuat hormon-hormon lain seperti glukagon dan somatostatin.
Ovarium – berada di dalam panggul perempuan. Mereka membuat hormon seks wanita seperti estrogen.
Testis – mereka menggantung di kantong skrotum laki-laki. Mereka membuat hormon seks pria seperti testosteron.
Organ endokrin lainnya yang kurang dikenal meliputi:
Jaringan adiposa (jaringan lemak) – dikenal menjadi metabolik penting. Ia melepaskan hormon seperti leptin, yang mempengaruhi nafsu makan, dan juga merupakan tempat produksi estrogen. Insulin juga bekerja pada jaringan adiposa.
Ginjal – menghasilkan eritropoietin (EPO) yang merangsang produksi sel darah merah, memproduksi renin yang diperlukan untuk regulasi tekanan darah dan menghasilkan bentuk aktif vitamin D (1-25 dihidroksi vitamin D3)
Gut – peningkatan jumlah hormon dalam usus sedang diteliti dan dipahami untuk mempengaruhi metabolisme dan nafsu makan. Termasuk glukagon- seperti peptide 1 (GLP-1), ghrelin yang merangsang nafsu makan, dan somatostatin.
Masalah dari sistem endokrin
Banyak masalah dapat terjadi dalam sistem endokrin. Ini dapat dianggap sebagai produksi hormon berlebihan atau kekurangan. Organ endokrin juga rentan terhadap tumor (adenoma) yang dapat menghasilkan hormon berlebih. Beberapa masalah dari sistem endokrin meliputi:
Diabetes – terlalu banyak gula dalam darah yang disebabkan oleh masalah dengan produksi insulin. Ini termasuk diabetes tipe 1 (defisiensi insulin) dan Jenis diabetes tipe 2 (awalnya berlebihan, kemudian kekurangan, insulin).
Kelainan menstruasi – haid tidak teratur atau kurangnya menstruasi. Beberapa penyebab sindrom ini termasuk polikistik ovarium (PCOS), adenoma hipofisis atau kegagalan ovarium primer (POF).
Masalah tiroid – ketika kelenjar terlalu aktif (hipertiroidisme) atau kurang aktif (hipotiroidisme). Nodul tiroid umum, tetapi kanker tiroid jarang terjadi.
Masalah paratiroid – pembesaran atau satu di antara lebih dari kelenjar paratiroid dapat menyebabkan kadar kalsium tinggi dalam darah (hiperkalsemia).
Adenoma hipofisis – ini adalah tumor dari kelenjar pituitari yang dapat membuat terlalu banyak hormon tertentu atau menyebabkan kekurangan hormon. Tumor ini dapat kecil (mikroadenoma) atau besar (makroadenoma).
Tumor neuro-endokrin – ini jarang untuk tumor kelenjar endokrin tertentu (biasanya kelenjar adrenal, pankreas atau usus kecil). Ini dapat termasuk terlalu banyak adrenalin dilepaskan oleh kelenjar adrenal (feokromositoma), atau terlalu banyak hormon 5-HIAA dari tumor karsinoid yang menyebabkan diare dan pembilasan.
Hal yang perlu diingat
Kelenjar endokrin mensekresi hormon langsung ke dalam aliran darah.
Hormon membantu untuk mengontrol banyak fungsi tubuh, seperti pertumbuhan, perbaikan dan reproduksi.
Sistem endokrin melibatkan banyak sistem organ dan hormon, banyak yang masih diselidiki dan dipahami.

http://www.sridianti.com/macam-macam-kelenjar-endokrin.html, diakses pada 16 februari 2015, pukul 22:34






3 komentar:

  1. makasih artikelnya admin,,,bermanfaat bagi banyak orang dan mudah di pahami,,di klik jugaArtikel kesehatan terbaru

    BalasHapus
  2. Perlu dicatat nih buat tugas rumah,thangs atas artikelnya min.
    SEO Tikus

    BalasHapus
  3. 10 years ago, the wire-cut titanium tube was made by the
    and when in the years since the carmaker was founded, the two companies involved 과천 출장샵 were baoji titanium 경상북도 출장샵 5, 2012 사천 출장마사지 - 10 춘천 출장샵 years ago, the wire-cut

    BalasHapus