Puji syukur Penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah laporan praktikum
ini dapat terselesaikan.
Laporan praktikum ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat dan tujuan praktikum mata kuliah Handling Sapi Perah.
Atas pertimbang-an dari hal tersebut, melalui
laporan ini penulis mencoba dan berusaha untuk menjelaskan dan menjabarkan
secara singkat tentang menggiring ternak, pemasangan tali keluh dan
penimbangan.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan
kepada semua pihak yang telah terkait dan membantu demi kelancaran dan
tersusunnya laporan ini. Tanpa dukungan mereka laporan ini tidak mungkin dapat
terwujud dan dapat diselesaikan tepat waktu pada waktunya.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, semoga laporan ini bermanfaat bagi
kita semua. Amiin.
Cianjur, 16 November 2013
Penulis
Vigur amil ludin sholeh
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................11
Kurikulum
program Pendidikan Diploma 3 Agribisnis Sapi Perah kerjasama Pusat Pengembangan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Pertanian Cianjur VEDCA
dengan Politeknik Negeri Jember dan PT.Ultrajaya Tbk., dilaksanakan sesuai
dengan Strategi Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan D3. Dalam rangka meningkatkan
wawasan dan memperkaya kompetensi mahasiswa dalam mata kuliah penanganan
(handling) ternak sapi perah, maka perlu dilakukan studi lapangan ke
industri-industri yang relevan dengan bidang peminatan.
Sehubungan
dengan hal itu, maka seluruh mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti Studi
Lapangan / (outsorching) di Industri/
Intansi. Industri tempat studi lapangan ditetapkan berdasakan tuntutan kompe-tensi
mata kuliah terkait dan kesesuaian dengan Satuan Acara Perkul-iahan (SAP).
Melalui studi lapangan / praktik ini diharapkan mahasiswa
dapat memperoleh pengetahuan, wawasan, pemahaman dan praktik tentang penangan
(handling) ternak sapi di industri.
Terdapat beberapa tujuan yang dicapai
dari dilaksalakannya Studi Lapangan/praktik (outsorching)
ini. Adapun rincian tujuan tersebut adalah :
a. Meningkatkan
pengetahuan, wawasan, dan pemahaman mahasis-wa dalam bidang penanganan
(handling) ternak sapi.
b. Melengkapi
kompetensi mahasiswa pada bidang agribisnis sapi perah.
c. Memahami
kegiatan dan melakukan kegiatan handling di industri tersebut.
DASAR TEORI
Penanganan
ternak sapi membutuhkan keterampilan. Dalam hal ini, dukungan pengetahuan yang
berkaitan erat dengan cara penanganan (misalnya cara menggunakan tali, cara
mengikat, serta cara mengguna-kan alat -alat), perlu dipahami terlebih dahulu. Hal ini penting
sebab pena-nganan ternak sapi sangat jauh berbeda dengan penanganan ternak
unggas ataupun ternak domba. Sapi adalah ternak bertubuh besar, memiliki tenaga
lebih kuat daripada manusia, memiliki tanduk yang berbahaya bagi keselamatan orang yang menangani,
mempunyai sifat suka menendang, serta memiliki tubuh yang berlipat ganda
bobotnya dibanding dengan peternak. Dalam menangani sapi, peternak perlu memiliki
pengetahuan mengenali tali temali terlebih dahulu agar bisa merestrain dengan
baik (Santosa, 2010).
Sapi merupakan jenis ternak yang besar
dengan tenaga yang sangat kuat. Keberadaan tanduk pada sapi dan juga sifat sapi
yang suka menendang juga perlu diperhatikan,
maka dibutuhkan suatu teknik atau keterampilan khusus untuk menangani
(handling) sapi terutama ketika akan dilakukan perlakuan khusus sehingga ternak
dibawa keluar kandang.
METODOLOGI
Kegiatan outsorching ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 13 dan hari
kamis tanggal 14 November tahun 2013 di PT. Pasir Tengah yang berlamatkan di
Jl. Raden Okas Bratakusuma, No. 39, RT/RW. 03/30, Kode Pos 43291, Kecamatan
Cikalong kulon, Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat.
No.
|
Alat
|
Bahan
|
1.
|
Tongkat
|
Sapi pedet untuk
pemberian tali keluh
|
2.
|
Peralatan
keamanan (sepatu boot)
|
Sapi yang mau di timbang
|
3.
|
Bambu berukuran 20 cm yang sudah diruncingkan ujungnya
|
Tali tambang yang
terbuat dari plastik
|
4.
|
Tempat penimbangan
|
|
5.
|
Kandang jepit
|
|
6.
|
Alat
tulis
|
|
Pelaksanaan
kegiatan ini dilakukan dengan mengelompokan beberapa mahasiswa menjadi 4 kelompok, yang masing-masing kelompok
beranggotakan 4 orang dan 3 orang.
Mahasiswa kemudian melakukan observasi
langsung ke lapangan. Beberapa
hal yang diobservasi adalah teknik menggiring yang dilakukan di industri,
pemasangan tali keluh pada ternak sapi, dan penimbangan bobot badan.
Setelah observasi dan penjelasan
singkat selesai mahasiswa melakukan praktek langsung untuk menggiring ternak
sapi, pemasangan tali keluh, dan penimbangan bobot badan sapi. Praktek
didampingi oleh bapak maha, Beliau merupakan seorang ahli dalam bidang
penanganan ternak sapi di PT Pasir Tengah Farm Cikalong Kulon yang secara pasti
mengetahui secara keseluruhan mengenai aktivitas di dalam pemeliharaan ternak
sapi. Praktek juga diselingi dengan kegiatan tanya jawab (wawancara) sehubungan
dengan hal yang dipraktekkan.
a. Menggiring
ternak dengan tujuan pemasangan tali keluh.
Persiapkan
jalur yang akan dilalui ternak menuju kandang jepit,
Pilihlah
ternak yang mau di pasang tali keluh,
Giring
ternak di jalur yang sudah disiapkan, saat menggiring diusahakan
mengacung-acungkan atau memalang-malangkan tongkat kayu agar ternak mau
berjalan,
Masukkan
sapi yang akan dipasang tali keluhnya satu persatu ke kandang jepit.
Siapkanlah
ternak yang sudah berada di kandang jepit dengan mendorong tuas yang berada
tepat di kepala ternak lalu setelah itu tariklah tuas yang berada di bawah
kepala sehingga ternak mendangak ke atas.
Posisikan
bambu pada bagian dalam lobang hidung, raba bagian dalam hidung pilih sekat 2
lubang hidung yang paling tipis barulah bambu tersebut ditusukan.
Setelah
lapisan tipis tersebut tertembus siapkanlah 2 tali untuk pemasangan tali keluh.
Keluarkan
ternak dari kandang jepit dan biarkan selama kurang lebih 1 hari untuk
pengobatan selanjutnya.
b. Menggiring ternak dengan tujuan penimbangan
Persiapkan
jalur yang akan dilalui ternak menuju kandang jepit,
Keluarkan15
ternak dari kandang yang mau ditimbang dengan metode sampling (secara acak).
Giring
ternak di jalur yang sudah disiapkan, saat menggiring diusahakan
mengacung-acungkan atau memalang-malangkan tongkat kayu agar ternak mau
berjalan.
Masukkan
ternak ke dalam kandang jepit yang juga berfungsi sebagai tempat penimbangan.
Catatlah
hasil penimbangan kedalam buku recording.
Keluarkan
ternak tersebut ke tempat kandang penampungan sementara.
Menggiring
ternak melalui jalur yang sudah disediakan sampai ke tempat penimbangan,
Keluarkan
ternak tersebut ke tempat kandang penampungan sementara.
Setelah
semua ternak selesai, barulah ternak digiring kembali ke dalam kandang dengan
cara penggiringan yang sama saat awal penggiringan ke tempat penimbangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan menggiring
ternak adalah kegiatan yang paling sering dilakukan saat berada di industri
peternakan, entah itu di peternakan sapi potong
maupun perah. Namun menggiring harus mengetahui dan mengerti tekhnik
serta tujuan menggiring agar meminimalisir bahaya yang diterima petugas kandang
maupun ternak.
a. Teknik
menggiring ternak
F Peternak
harus menggunakan pakaian kandang dan perlengkapan kandang yang berfungsi untuk
meminimalisir bahaya bagi petugas kandang maupun peternakan.
F Siapkan
jalur yang akan dilalui oleh ternak, bersihkan dari benda-benda yang bisa
membuat ternak terluka (misal paku atau benda-benda tajam yang berserakan di
jalur yang akan di lewati).
F Membawa
alat seperti tongkat, bertujuan untuk menghalau ternak agar bergerak.
F Posisikan
badan kita tepat di samping belakang ternak, dengan jarak minimal satu 1 meter
atau 450 dari kaki belakang. Jangan berada di depan atau di belakang
ternak , Karena ternak hanya mampu melihat ke arah bagian samping(kanan dan
kiri) depan dan samping belakang. Bila kita berada di bagian depan atau
belakang sapi maka ternak tidak melihat, hal itu berpotensi menyebabkan ternak
merasa terancam dan melakukan tindakan ekstrim seperti menendang atau menanduk.
b. Tujuan
Menggiring Ternak.
Menggiring ternak pada saat praktek antara lain sebagai
berikut :
o
Menggiring ternak dengan tujuan pemasangan
tali keluh.
Tepatnya
pada hari rabu tanggal 13 November 2013,
mahasiswa ASP melakukan kegiatan praktek di PT. Pasir Tengah, di sana
diajari cara menggiring dan ada sebagian mahasiswa yang berkesempatan melakukan
pemasangan tali keluh pada ternak sapi potong pedet yang akan dikirim.
Tali
keluh yang dikenakan pada ternak sapi dengan cara menembus selaput tipis pada
hidungnya dengan menggunakan bambu berukuran 20cm yang sudah diruncingkan
ujungnya. Setelah lapisan sekat pada lubang hidung tersebut ditembus, masukkan
tali tambang kedalam lubang hidung melingkar ke belakang telinga. Selain bambu,
peternak biasa menggunakan besi panas, pisau tajam, atau cincin kawat untuk
melubangi hidung ternak terebut.
o
Menggiring ternak dengan tujuan penimbangan.
Pada
hari ke 2 di industri yang sama, mahasiswa mela-kukan hal yang sama yaitu
menggiring, tetapi dengan tujuan yang berbeda yaitu penimbangan dengan metode
sampling. Metode ini adalah metode dengan cara melihat secara generalisasi
bobot badan per kandang dan melakukan penimbangan ternak hanya 10% dari jumlah
ternak yang berada dalam satu pen.
Sama
halnya dengan penggiringan yang bertujuan untuk pemasangan tali keluh, tetapi
ternak yang digunakan untuk praktek penggiringan ini menggunakan ternak yang
baru sekitar 1 bulan sudah berada di kandang itu, ternak tersebut berasal dari
australia.
Ternak
yang baru datang perlu persiapan dan mental yang bagus dalam penanganan seperti
menggiring, karena ternak tersebut jarang melihat orang, masih bersifat
kelompok, serta masih memiliki tingkat arausal yang sangat tinggi.
Pertama-tama
ternak yang mau di timbang dikeluarkan dengan hati-hati satu per satu sampai
ternak tersebut berjumlah 10% dari total jumlah dalam satu pen kandang. Barulah
ternak tersebut digiring ke tempat penimbangan. Penimbangan di sana menggunakan
penimbangan digital yang langsung kelihatan bobot badan ternak. Ternak yang
sudah selesai ditimbang dan dicatat hasil penimbangannya masuk ke jalur tempat
penampungan sementara sampai semua ternak selesai ditimbang. Setelah semua
ternak berkumpul, barulah semua ternak digiring kembali ke kandangnya.
PENUTUP
Dalam praktek yang
dilakukan saya menyimpulkan bahwa menggiring ternak tersebut mempunyai
teknik-teknik yang disesuaikan dengan keadaan psikologis ternak dan tujuan dari
penggiringan tersebut (pemasangan tali keluh dan penimbangan bobot badan).
Dalam
melakukan penggiringan sapi, seorang handler harus mengetahui teknik-teknik
penggiringan ternak dan yang paling penting mental seorang handler haruslah
kuat. Bagaimana menjaga mental tersebut kuat adalah dengan mengetahui
teknik-teknik penggiringan yang aman bagi handler namun efektiv.
DAFTAR PUSTAKA